![]() |
Mark Twain (The Halley’s Comet Man) |
“Menghidupi hidup sepenuhnya”, judul lagu dari salah satu musisi hip hop Indonesia bernama Pangalo! yang baru saya ketahui seminggu terakhir ini dari kanal youtube. Diawali dengan mas-mas niup saxophone
yang kemudian dilanjutkan dengan potongan-potongan video bermacam-macam
orang dan kegiatan. Awalnya saya tertarik dengan lagu ini karena beat, instrumen, lirik, juga silabel yang tight, tapi yang benar-benar membuat saya terpikat adalah lirik yang disampaikan di lagu tersebut.
Fatum brutum amorfati
awalnya saya pikir kalimat ini ya hanya term di rap macam skrrrt atau whoop
(hahaha) tapi karena kalimat ini diulang pada beberapa bagian di lagu
ini, saya jadi penasaran dan cari tahu apa arti kalimat itu. Hasil dari
pencarian saya sampai pada sebuah artikel yang menyebutkan, kalimat
tersebut berasal dari bahasa latin yang artinya kita tetap mencintai
takdir meski hal itu begitu berat da menyakitkan. Wah! : adalah ekspresi
saya pertama kali membaca definisi itu. Saya jadi teringat omongan
dari — komedian sekaligus sastrawan Amerika yang lahir dan mati bersama
dengan Komet Halley — Mark Twain bahwa :
The fear of death follows the fear of life. A man who lives fully is prepared to die at any time
Seseorang
yang takut mati itu menandakan bahwa hidupnya belum paripurna. Karena
semua orang yang sudah selesai dengan tujuan hidupnya akan siap mati
kapanpun. Yaa walau cuma ngulang arti dari quote
diatas, tapi intinya saya mau menekankan bahwa dengan kata lain semua
orang yang belum mencapai tujuan hidupnya, berdamai dengan masalah yang
ia punya, adalah orang-orang yang belum siap mati, sampai Mark Manson
bilang bahwa orang mati itu curang, karena mereka meninggalkan semua
urusan hidupnya tanpa meninggalkan solusi untuk memecahkannya.
Kembali
lagi ke kalimat latin yang menarik hati saya. Dengan begitu, Maka
satu-satunya cara untuk siap mati kapan pun adalah menerima semua yang
terjadi dalam hidup, (saya mencoba untuk tidak memakai kata “ikhlas”
karena sampai sekarang saya tidak tahu apa indikator bisa dikatakannya
seseorang memiliki ke-ikhlas-an) entah itu menyenangkan atau bisa saja
sangat menyakitkan. Kemudian fatum brutum amorfati
datang sebagai slogan sekaligus menjadi narasi utama dalam menjalani
hidup. Saya pikir, hanya itu satu-satunya cara yang paling nyata untuk
bisa mencapai akhir hidup yang baik, kapanpun kematian itu datang,
karena di setiap detik hidup, kita tumbuh dengan berbahagia bersama
masalah-masalah yang sedang kita coba pecahkan, bersama cacian &
pujian orang lain atas apa yang kita lakukan dan tidak kita lakukan,
bersama suk cita dari hal-hal tidak penting dalam hidup.
Menghidupi
hidup sepenuhnya adalah menerima apapun yang terjadi dengan penuh
kesiapan, bahwa kita, mau dan mampu berada di akhir perjalanan hipdup.
kapanpun. dimanapun.
Do you have a spam problem on this website; I also am a blogger, and I was
ReplyDeletewondering your situation; many of us have developed some
nice practices and we arre lookking to swap solutions with others, be sure to shoot me an e-mail if interested.