24 January 2019

Angkringan

Pun kopi hanya air yang berwujud duka
Dari puan yang meninggal luka
Dari tuan yang meratap mesra
Dengan kafein membangunkan yang kini
Dengan ampas menidurkan yang lalu

Pun cangkir hanyalah liat yang mewadah
Dari puan dan kenangan indah
Dari tuan dan hati yang gundah
Dengan porselen menguatkan yang kini
Dengan retak melemahkan yang lalu

Pun gula hanyalah partikel yang memanis
Dari puan bahagia dilukis
Dari tuan pecahnya tangis
Dengan pabrik menghidupkan yang kini
Dengan diabetes mematikan yang lalu

Di angkringan, kudengar kabarmu di Timbuktu
Tertembak mati didepan keluarga dan anak-anakmu
Sedang aku disini berteriak keras
Kaget saat tanganku tersiram kopi panas

Manahan, Solo. 15 Desember 2016